Soekarno Marah Besar terhadap AS

soekarno,

Soekarno pernah marah besar saat berkunjung ke Gedung Putih Amerika Serikat. Saat itu, dunia tengah mengalami masa perang dingin yang berpusat antara Amerika Serikat konta Uni Soviet.

Kisahnya bermula ketika Soekarno berkunjung ke Negeri Paman Sam. Bung Besar mendapatkan undangan dari Presiden Dwight Eisenhower, jenderal angkatan darat dan pahlawan perang dunia kedua versi Amerika Serikat.

Para petinggi AS menilai, Soekarno memiliki peran sangat besar terhadap Indonesia dan kawasan sekitarnya. Bagi mereka, mengundang Soekarno adalah penting untuk cara AS untuk memengaruhinya.

KONFLIK PERANG DINGIN

Saat itu, Pada konflik Perang Dingin USA dengan Uni Soviet, Amerika Serikat membutuhkan kubu yang bisa memperkuat posisinya, salah satunya termasuk Indonesia.

Indonesia menurutnya  cenderung condong kepada Uni Soviet.

baca juga : Kebiasaan Soekarno Muda

Ini menjadi pertimbangan AS untuk memengaruhi Soekarno. Wakil Presiden AS dengan Menteri Luar Negeri AS sempat berdebat keras terkait sistem perpolitikan Indonesia. Akhirnya, AS sepakat untuk mengundang Soekarno dengan berbagai pertimbangan.

Soekarno Marah Besar

Pimpinan Indonesia itu dapat sambutan meriah di berbagai tempat di Amerika Serikat yang dikunjungi. Sayangnya, Soekarno merasa tak nyaman dengan baik ketika di White House. Soekarno Marah Besar.

Sistem protokol yang semestinya mempertemukan dengan Eisenhower pada pukul 10.00, mundur setengah jam. Kemarahan memuncak, Soekarno pun mengancam akan meninggalkan Gedung Putih.

Namun, kondisi melunak ketika petugas protokoler Gedung Putih minta maaf. Eisenhower akhirnya keluar dan bertemu langsung dengan Soekarno.

Saat itu, kunjungan Soekarno di AS tak hanya untuk pertemuan dengan Eisenhower saja. Dia juga diberikan kesempatan untuk berpidato di Kongres AS pada 17 Mei 1956.

Selama 45 menit, Soekarno berkisah tentang revolusi AS yang melawan jerat kolonialisme Inggris, dan menularkan semangat perjuangan negara lain.

New York Times ketika itu menyoroti “Bahasa Inggris (Soekarno) yang jernih dan penuh semangat”. Soekarno juga menyampaikan terima kasihnya atas bantuan AS kepada Indonesia selama ini.

Dia juga menyebut Konferesi Asia-Afrika sebagai pertanda penolakan bangsa-bansa Asia-Afrika terhadap kolonialisme. “Di dunia ini sebenarnya tak ada kelompok orang yang lebih malas mendengarkan pidato daripada Kongres Amerika.

 

Sumber : 9naga

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

.

Mainkan GameGacor

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar